KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA’BAN

Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban

Malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu malam yang istimewa bagi umat Islam. Malam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya’ban ini dipercaya sebagai malam penuh keberkahan, pengampunan, dan dikabulkannya doa. Dalam berbagai riwayat hadits, disebutkan bahwa pada malam ini, Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, mengampuni dosa-dosa mereka, serta mencatat takdir yang akan dijalani di tahun mendatang. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang memanfaatkan malam Nisfu Sya’ban dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

1. Malam yang Doanya Mustajab

Diriwayatkan bahwa pada malam Nisfu Sya’ban, doa-doa yang dipanjatkan tidak akan ditolak. Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila tiba malam Nisfu Syakban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah, ‘Adakah orang yang memohon ampun, maka Aku ampuni. Adakah orang yang meminta sesuatu, maka Aku berikan permintaannya.'” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menyebutkan lima malam yang doanya tidak tertolak:

“Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.” (HR Ibnu Majah)

2. Malam yang Penuh Ampunan

Diriwayatkan dalam hadits Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

“Pada malam Nisfu Sya’ban, Allah mengampuni dosa-dosa seluruh makhluk kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang bermusuhan.”

Hadits ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya, sehingga pada malam ini, dosa-dosa diampuni kecuali bagi mereka yang masih dalam keadaan syirik dan permusuhan dengan sesama.

3. Malam Dituliskannya Takdir

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Atha’ bin Yasar disebutkan:

“Apabila telah datang malam pertengahan bulan Sya’ban maka diserahkan kepada malaikat maut sebuah catatan. Maka dikatakan, cabutlah pada tahun ini, nama yang ada dalam catatan itu, karena sungguh seorang hamba akan menanam tanaman, akan menikahi wanita, membangun rumah, sedangkan namanya ada dalam catatan itu dan dia tidak tahu.”

Hadits ini menunjukkan bahwa pada malam Nisfu Sya’ban, Allah SWT menetapkan berbagai ketentuan dalam kehidupan hamba-hamba-Nya untuk setahun ke depan.

4. Diangkatnya Amal

Usamah bin Zaid berkata; Aku bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda:

“Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang di sana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR Imam Nasa’i No. 2356)

5. Malam yang Penuh Rahmat

Dalam riwayat yang dinyatakan sahih oleh para ulama, disebutkan bahwa malam Nisfu Sya’ban adalah malam penuh rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT. Umat Islam yang memanfaatkan malam ini dengan ibadah akan mendapatkan keberkahan yang melimpah.

6. Malam Pembebasan (Al-Baraah)

Nisfu Sya’ban juga dikenal sebagai malam pembebasan dari siksa neraka. Hadits menyebutkan bahwa Allah SWT berfirman:

“Aku (Allah) telah menepati janji (kebenaran). Dan engkau telah menjalankan ketentuan seorang hamba, maka ambillah kebebasan dari neraka.”

Amalan di Malam Nisfu Sya’ban

Untuk meraih keutamaan malam Nisfu Sya’ban, umat Islam dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan, antara lain:

  1. Membaca Surah Yasin sebanyak 3 kali setelah Maghrib
    • Membaca Surah Yasin merupakan amalan yang umum dilakukan pada malam Nisfu Sya’ban.
  2. Mengerjakan Shalat Sunah
    • Shalat sunah seperti shalat tahajud dan shalat hajat sangat dianjurkan untuk dilakukan.
  3. Memperbanyak Dzikir, Istighfar, dan Shalawat
    • Mengingat Allah dengan berdzikir dan beristighfar dapat menjadi sarana memperoleh ampunan-Nya.
  4. Bersedekah
    • Membantu sesama dengan bersedekah akan mendatangkan keberkahan dan rahmat Allah SWT.
  5. Memperbanyak Doa
    • Memanjatkan doa agar diberikan keberkahan dalam hidup dan diampuni segala dosa.
  6. Berpuasa pada Siang Harinya
    • Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berpuasa di siang hari Nisfu Sya’ban.
  7. Membaca Doa Nisfu Sya’ban

Doa berikut ini merupakan salah satu doa yang dibaca pada malam Nisfu Sya’ban:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in’am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin. Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fî ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa’idan marzuqan muwaffaqan lil khairat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamin Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.” “Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauhulmahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.” “Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.” “Di sisi-Nya Lauhulmahfuzh.’ Semoga Allah memberikan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

Malam Nisfu Sya’ban adalah malam yang penuh keberkahan, pengampunan, dan ketentuan takdir. Oleh karena itu, hendaknya kita memperbanyak ibadah dan amal kebaikan untuk meraih keutamaannya. Semoga kita termasuk dalam hamba-hamba yang mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Aamiin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top